Selasa, 19 Januari 2010

Peningkatan Energi Dan Polusi Lingkungan

Peningkatan Energi Dan Polusi Lingkungan

Polusi Migas
Polusi Minyak Bumi
Hingga tahun 2030 besarnya permintaan energi akan terus meningkat sekitar 40 % atau 16,8 miliar toe. Demikian salah satu point dalam opening “World Energy Outlook 2009”, yang diselenggarakan di Auditorium Departemen ESDM  pada hari Rabu, 18 November 2009  lalu, yang diselenggarakan atas  kerja sama antara Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan International Energy Agency (IEA).
Dikatakan peningkatan permintaan kebutuhan energy kedepannya akan di dominasi oleh Cina dan India. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan industri ke 2 negara tersebut yang berlomba semakin pesat saat ini. Dari sisi lingkungan bisa dibayangkan seberapa besar polusi yang akan disumbangkan kedua Negara ini, mengingat saat ini ke 2 negara tersebut sudah termasuk dalam lima besar penghasil polusi dunia di samping tentu saja juara bertahan belum  tergoyahkan “AS” yang menduduki peringkat ke-1.
Hingga saat ini  negara-negara di dunia ketiga atau negara berkembang selalu di tuding sebagai biang keladi peningkatan kadar gas CO2 dan gas gas lainnya diatmosfir (efek rumah kaca). Hal ini dikarenakan industri yang tidak ramah lingkungan, penebangan dan pembakaran hutan secara liar, peningkatan jumlah kendaraan menjadi alasan utamanya.
Tapi pada kenyataanya, sebuah lembaga riset independen yang berbasis di negara Amerika, CGD (Center for Global Development) menjelaskan bahwa pembangkit listrik merupakan kontributor terbesar penghasil CO2 (sekitar 25 % dari total emisi CO2) yang menyebabkan kenaikan efek rumah kaca. CGD mengumpulkan data dari sekitar 50.000 pembangkit listrik di seluruh dunia dan mengumpulkannya dalam suatu database yang disebut CARMA (Carbon Monitoring For Action).
CARMA berhasil mengumpulkan daftar negara penghasil emisi CO2 terbesar dari sektor pembangkit listrik serta daftar pembangkit listrik di seluruh dunia yang paling banyak menghasilkan emisi CO2.
Inilah daftar 25 negara penghasil polusi / emisi CO2 terbesar :
No Negara
Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
1 Amerika
2.790.000.000
2 China
2.680.000.000
3 Rusia
661.000.000
4 India
583.000.000
5 Jepang
400.000.000
6 Jerman
356.000.000
7 Australia
226.000.000
8 Afrika Selatan
222.000.000
9 United Kingdom
212.000.000
10 Korea Selatan
185.000.000
11 Polandia
166.000.000
12 Italia
165.000.000
13 Taiwan
153.000.000
14 Spanyol
148.000.000
15 Kanada
144.000.000
16 Turki
102.000.000
17 Meksiko
101.000.000
18 Indonesia
92.900.000
19 Iran
86.200.000
20 Ukraina
79.100.000
21 Thailand
76.400.000
22 Arab Saudi
75.900.000
23 Kazakhstan
62.300.000
24 Malaysia
61.100.000
25 Belanda
58.900.000
Sedangkan berikut ini adalah daftar pembangkit listrik di dunia penghasil emisi CO2 terbesar :
No Pembangkit Listrik Negara Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
1 Taichung Taiwan 41.300.000
2 Poryong Korea Selatan 37.800.000
3 Castle Peak China 35.800.000
4 Reftinskaya SDPP Rusia 33.000.000
5 Tuoketo-1 China 32.400.000
6 Mailiao FP Taiwan 32.400.000
7 Vindhyachal India 29.000.000
8 Hekinan Jepang 28.900.000
9 Kendal Korea Selatan 28.600.000
10 Janschwalde Jerman 27.400.000
11 Suralaya Indonesia 27.200.000
12 Tangjin Korea Selatan 26.900.000
13 Majuba Afrika Selatan 26.500.000
14 Taean Korea Selatan 26.400.000
15 Beilungang China 26.000.000
Sumber Table : lintasberita

Tidak ada komentar: