Selasa, 19 Januari 2010

PROPAGASI SUARA PADA SEBUAH GITAR AKUSTIK

PROPAGASI SUARA PADA SEBUAH GITAR AKUSTIK


Gitar merupakan salah satu instrumen musik paling populer saat ini. Gitar dapat digunakan untuk mengiringi berbagai jenis musik, mulai dari musik rock, musik country, musik pop, dll. Gitar sudah ada sejak tahun 1500-an.
Gitar akustik adalah gitar yang hanya menggunakan metode akustik untuk memproyeksikan suara yang dihasilkan oleh kombinasi getaran senar-senarnya (strings).
Untuk memahami bagaimana sebuah gitar akustik menghasilkan suaranya, kita perlu mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam sebuah gitar akustik.

Bagian-bagian dalam Gitar Akusik
Sebuah gitar dapat dibagi dalam 3 bagian utama :
  1. Badan gitar (hollow body), meliputi kotak suara (soundbox), dan papan suara (soundboard), dan bridge
  2. Leher gitar (neck), tempat fret-fret (pembatas ruas-ruas pada leher gitar).
  3. Head, tempat men-tuning frekuensi senar.
Soundboard merupakan bagian terpenting dari sebuah gitar akustik. Soundboard tidak lain adalah papan bagian depan badan gitar dan berfungsi untuk memperkuat output suara dari sebuah gitar agar cukup keras untuk dapat didengar.
Pada bagian depan dari soundboard ada sebuah lubang besar yang disebut lubang suara (sound hole, resonant cavity).
Ada sebuah pelat tebal yang menempel pada soundboard yang disebut bridge yang berfungsi sebagai jangkar (pengait) untuk salah satu ujung dari keenam senar gitar. Pada bridge terdapat saddle untuk menyandarkan senar.
Pada kebanyakan gitar akustik, badan gitar berbentuk seperti pinggang (waist). Bentuk ini mempermudah kita untuk menempatkan gitar pada lutut/paha saat bermain. “pinggang” ini membagi badan gitar menjadi upper bout dan lower bout.
Permukaan leher gitar, tempat fret-fret berada, disebut fingerboard. Fret adalah potongan logam yang membagi fingerboard menjadi beberapa interval tertentu. Dengan menekan sebuah senar pada interval tertentu, kita mengubah panjang senar dan akan mengubah nada jika senar itu bergetar.
Di antara neck dan head terdapat nut, yang beralur untuk menahan ujung lainnya dari senar-senar. Sehingga saddle dan nut berfungsi sebagai dua ujung senar. Jarak antara saddle dan nut disebut panjang skala (scale length) gitar.
Senar-senar melewati nut dan akhirnya dikaitkan pada tuning head yang berfungsi menaikkan/menurunkan tegangan senar.
Zehme_guitar

Senar dan Fret dalam Gitar Akustik
Senar gitar bervariasi kerapatan linear, panjang, dan tegangan. Semakin besar linear density, semakin pelan getaran senar. Semakin panjang senar, semakin pelan getarannya. Frekuensi resonansi dari senar dapat dihitung dengan :
Fundamental

Panjang senar (L) dalam persamaan, berubah saat pemain menekan senar pada fret tertentu. Ini akan memperpendek senar sehingga meningkatkan frekuensi suara yang dihasilkan. Pengaturan jarak antar fret sangat penting. Jika jarak antara nut dan saddle 26 inci, maka posisi fret pertama kira-kira 26/17.817 = 1.46 inci dari nut, atau 24.54 inci dari saddle. Selanjutnya fret kedua diletakkan 26-(26/17.817)/17.817 = 1.38 inci dari fret pertama, atau 23.16 inci dari saddle.
Zehme_frets

Berikut adalah posisi fret dan frekuensi dari masing-masing note pada senar paling atas.
(asumsi scale length = 26 inci)
gbr

Saat sebuah senar dipetik, terbentuk sebuah gangguan yang merambat ke dua arah (ke saddle dan ke nut). Gelombang ini merambat pada kecepatan yang ditentukan oleh :
Zehme_wavespeed

Gelombang berjalan sampai mencapai ujung-ujung dan dipantulkan kembali. Propagasi gelombang dapat dilihat pada gambar berikut.
Senar-senar tidak dapat menghasilkan suara cukup, karena sangat tipis. Oleh karena itu, senar-senar harus mentransferkan frekuensinya ke sebuah permukaan yang besar agar dapat menimbulkan gangguan tekanan yang besar.
Jadi senar akan bergetar pada frekuensi tertentu yang ditentukan oleh :
  1. Panjang senar
  2. Jumlah tegangan pada senar
  3. Massa senar
  4. Keelastisan material senar

Suara Gitar
Saat senar bergetar, getaran merambat melalui saddle menuju soundboard. Badan gitar membentuk sebuah kotak suara berongga yang memperkuat getaran pada soundboard. Badan gitar mentransfer getaran dari bridge ke udara di dalam soundbox. Pelat depan (soundboard) adalah bagian yang paling bergetar karena si pemain gitar meredam getaran pada bagian belakang dan papan bagian samping (sisi-sisi gitar) relatif kaku. Oleh karena itu, kita harus membuat soundboard dari kayu yang elastis, misalnya dari sejenis kayu cemara. Semakin mudah soundboard bergetar, semakin keras suara yang dapat diproduksi. Pelat depan juga sebisa mungkin harus datar, sehingga perlu beberapa penahan di bagian dalam pelat. Tanpa penahan-penahan ini, soundboard bisa bengkok dan retak akibat tekanan yang ditimbulkan oleh tegangan pada senar. Hal ini juga berdampak pada magnituda suara yang ditransmisikan.
Jadi sebuah gitar akustik menghasilkan suara dengan cara berikut :
Saat senar bervibrasi, getaran ditransmisikan ke saddle.
Saddle mentransmit getaran ke soundboard.
Soundboard dan badan gitar menguatkan suara yana dihasilkan.
Suara keluar dari lubang (resonant cavity).

sumber:http://akustik05096.wordpress.com/2009/05/13/propagasi-suara-pada-sebuah-gitar-akustik/ 

Tidak ada komentar: